Pergulatan Sains dan Agama

Pergulatan Sains dan Agama
Kasus pergulatan antara sains dan agama semakin marak terjadi dan menarik untuk disimak. Salah satunya seperti kasus yang menimpa Profesor Stephen Hawking seorang Fisikawan asal Inggris, dalam bukunya yang berjudul "The Grand Design" atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "Rancang Agung" menyimpulkan bahwa alam semesta bukanlah diciptakan oleh Tuhan. Pernyataan tersebut tentu mendapatkan berbagai macam serangan dari para pemimpin dari lintas agama.

Sejarah pergulatan antara sains dan agama sudah terjadi pada zaman Yunani kuno, Islam, masa renaisans (pencerahan) di benua Eropa, hingga zaman modern ini. Setiap periode memiliki karakteristik tersendiri mengenai pergulatan yang terjadi antara sains dan agama.

Sejatinya, sains dan agama merupakan dua wilayah pengetahuan yang berbeda. Namun, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Sains sangat berperan dalam mengubah cara pandang manusia memahami dirinya dan alam sekitarnya. Begitu pula dengan agama yang memberikan penjelasan kepada manusia mengenai misteri-misteri kehidupan secara intuitif. Oleh karenanya, baik sains maupun agama keduanya dapat menjelaskan mengenai permasalahan kehidupan yang terjadi, sesuai dengan wilayah kajiannya masing-masing.

Bagi teman-teman yang ingin mengetahui informasi mengenai pergulatan antara sains dan agama lebih mendalam, kamu dapat mengunjungi link berikut: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/31326

Sumber:
Syarif, E. (2013). Pergulatan Sains dan Agama. Refleksi, 13, 629–642. Retrieved from http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/31326

No comments

Powered by Blogger.